Saya susah kalo jatuh cinta sama cowok. Well, kalo sekedar crush macam... 'wah itu ganteng'... 'wah dia baik'... 'eh, kok kata-katanya keren' sering sih ya. Tapi kalo yang fall in love, have a deep feeling, sekali doang. Dan berakhir kacau :v
Tapi bukan itu yang pengen dibahas sih. Saya lebih pengen membahas, kalo dibanding dengan jatuh cinta sama cowok, saya lebih gampang jatuh cinta sama PASANGAN. Iya, PASANGAN.
Cewek yang tumbuh dengan membaca countless of teenlit novel, shojo manga, yaoi manga, romance fanfiction, kayak saya emang dianugrahi imajinasi yang berlebihan.
Tiap ada dua orang yang cocok dikit, saya bakalan dukung setengah mampus. Siapapun itu.
Saya punya banyak pasangan favorit. Or OTP kalau bahasa fangirl-nya. Fine, emang kebanyakan OTP saya selalu karakter fiksi (dan kebanyakan juga cowok sama cowok since saya fujoshi). Tapi believe me, dalam kehidupan nyatapun, saya punya OTP yang saya dukung mati-matian.
Let's take an example.
Dulu SMP, saya pernah sangat-sangat-sangat mendukung temen sekelas saya yang pacaran. Yang satu cewek. Yang satu cowok (IYALAH XD) Namanya Dinda dan Andi. Pertama mereka pacaran, saya bahagia setengah mati. Entah kenapa. just... expect my craziness, im that kind of girl.
Kemudian untuk my Own sister. Oh I ship her with her 6-years-long first love dari SMP sampe sekarang. Dan dia nggak jadi-jadi sama first love nya itu :/ haha. Dan sekarang dia sudah masuk kuliah dan dia sedang terlibat hubungan yang sangat rumit dengan dua orang cowok yang bikin saya suka ngakak plus tahan nafas tiap diceritain xDD
Dan banyak pasangan-pasangan lainnya dikehidupan nyata saya yang saya dukung. Dari mulai straight couple sampai gay couple (baik yang saya jodoh-jodohin doang, sampe yang gay beneran)
Tapi semua pasangan yang saya dukung dikehidupan nyata, lama kelamaan ngebuat saya sadar.
Kalau love story di kehidupan nyata, nggak sama dengan di Novel, Shojo manga, Fanfiction, atau bahkan Yaoi manga.
Kalau di cerita fiksi, pasangan yang kita dukung pasti ada ending yang bikin kita nggak bertanya-tanya lagi. At least fiksi selalu mempunyai konklusi.
Tapi kehidupan manusia pada kenyataannya? Pasangan-pasangan yang saya dukung pada khususnya?
Nggak. Kehidupan nyata itu.... rumit.
Sebenernya, inti dari semua inti saya cuap-cuap gak jelas diatas adalah... saya kepikiran sama satu pasangan udah saya stalking sejak setahunan...? dua tahunan? entahlah... lama banget pokoknya.
Mereka udah enam tahun pacaran. Enam tahun for God's Sake. Mereka kenal udah mulai SMP. Mereka ketemu, mereka jatuh cinta. Mereka jalin komitmen.
Saya suka cara mereka pacaran. Mereka tau mereka spesial untuk satu sama lain, itu yang bikin mereka bisa pacaran selama itu.
Walopun karakter mereka berdua bener-bener beda. Walopun sedikit banget yang tau mereka pacaran. Walopun putus nyambung putus nyambung gak keitung, pada akhirnya mereka pasti bisa menemukan satu sama lain lagi.
Balikan lagi.
Dan mereka bakal jadi lebih kuat lagi dari sebelumnya.
Gak sebut nama.
Tapi mereka selalu jadi inspirasi buat saya. Walopun kehidupan mereka bebas banget, kind of... not my style. I know -_- haha.
Tapi kemudian saya dapet kabar kalau mereka putus lagi. for the umpteenth time. God Knows. Udah agak lama juga sih kabarnya, sekitar... bulan Juni waktu aku baru selesai UNAS SMA.
Waktu itu saya biasa aja. Batin saya, alah entar juga balik. Kayak nggak tau mereka aja.
Dan kemudian saya berhenti stalking mereka due to keadaan in hell bernama "Masuk Kuliah". Saya melupakan mereka selama hampir lima bulan.
Dan malam ini tiba-tiba saya keinget mereka. Kemudian saya stalk mereka lagi.
Ekspektasi saya : mereka sudah balikan, lovey-dovey to each other as usual.
Tapi enggak. Semua kata-kata mereka, cara mereka ngomong, I've got the feeling that they never get back together.
Sebut aja R sama P.
Status-statusnya R yang udah deket sama orang lain, padahal biasanya gak kayak gitu. Tumblr nya isinya... orang lain. Kata-kata yang biasanya buat P, sekarang buat orang lain.
Mereka berdua sama-sama jomblo. Tapi R udah nggak nomer satuin P lagi.
It kinda broke my heart.
And I mean it. Really.
Dunno. I just... why dont they make up and back together like they usually did before?
Ingat pertama kali kalian jatuh cinta. Ingat untuk apa kalian pacaran. Ingat komitmen apa aja yang sudah kalian sepakati. Ingat semua yang sudah kalian lewati. Ingat itu semua nggak mudah.
Im sure, They're born to be in each other arms. I know that. And they USED TO know that as well. But... why. Just why they dont believe it anymore?